Pelarut yang banyak digunakan sebagai campuran dalam produk Kosmetik dan Skin Care sebagai agensi pengkondisi rambut dan kulit (Hair and Skin Conditioning Agent). Banyak digunakan dalam produk kosmetik sebagai agensi pelembab yang dapat menjaga kelembapan pada kulit dan rambut. 1,2-Hexanediol juga kerap kali digunakan sebagai bahan preservative (pengawet) pada produk kosmetik dan skin care.
Turunan dari L-Ascorbic Acid yang lebih stabil yang banyak digunakan dalam produk topikal (produk yang hanya dapat digunakan pada permukaan kulit manusia). 3-O-Ethyl Ascorbic Acid merupakan antioksidan yang dapat larut dalam air, yang berperan sebagai antiaging yang dapat meningkatkan sintesis kolagen dan melindungi kulit dari kerusakan DNA. Membantu menyamarkan noda hitam dan kerutan pada kulit.
Agensi pengental (thickening agent), penyerap, pembentuk film, penstabil emulsi, serta agensi pengkondisi kulit yang kerap kali digunakan pada produk skin care. Acrylates/C10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer juga merupakan senyawa penambah viskositas, pensuspensi dan pengikat yang digunakan pada kosmetik dan skin care yang aman digunakan, terutama sebagai bahan formulasi untuk menghindari kulit iritasi. Memiliki fungsi utama sebagai bahan pengemulsi pada emulsi minyak dalam air. Acrylates/C10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer secara general bersifat kurang reaktif secara kimia, dibandingkan dengan non-crosslinked polymer, sehingga aman digunakan dalam kosmetik dan skincare.
Ekstrak biji Horse Chesnut mengandung triterpen saponin yaitu aesin, yang memiliki manfaat sebagai anti inflamasi dan antioksidan. Ektrak biji Horse Chesnut memiliki kandungan antioksidan yang lebih besar dibandingkan dengan Asam Askorbat (vitamin C), sehingga dapat mencegah stress pada sel kulit. Ekstrak biji Horse Chestnut juga memiliki manfaat sebagai antiaging dan mengurangi kerutan pada wajah, terutama pada kulit disekitar area mata.
Sekelompok senyawa organik yang memiliki beragam macam bentuk serta kegunaan, yang banyak digunakan dalam formulasi berbagai macam produk mulai dari produk rumah tangga hingga produk kosmetik dan skincare. Berdasarkan United State Food and Drug Administration, alkohol adalah bahan kimia yang memiliki banyak nama dan variasi yang memiliki kegunaan dan efek yang berbeda pada kulit. Alkohol banyak digunakan sebagai pelarut dalam kosmetik dan produk perawatan kulit. Alkohol juga berfungsi sebagai bahan pengawet dalam formulasi produk kosmetik dan skincare.
Memiliki fungsi sebagai agensi antifoaming, pelarut, agensi penurun viskositas (kekentalan) pada produk kosmetik. Alcohol Denat memiliki sifat antibakteri dan antiseptik pada kulit, membantu mengurangi minyak berlebih pada kulit, serta memberikan sensasi bersih dan segar pada kulit setelah pemakaian produk. Alcohol Denat banyak digunakan dalam produk kosmetik seperti pada toner. Penggunaan alkohol denat pada kulit dapat menimbulkan efek kulit kering, sehingga tidak dianjurkan untuk pemakaian pada tipe kulit kering dan sensitif.
Turunan dari Urea yang mampu mempercepat proses regenerasi kerusakan kulit yang diakibatkan oleh inflamasi. Allantoin merupakan agensi yang memilik sifat melembabkan yang cukup kuat, sehingga banyak digunakan dalam produk kosmetik. Allantoin banyak digunakan pada produk kosmetik untuk kulit kering, jerawat atau alergi dan berfungsi sebagai agen pelindung kulit. Allantoin dapat ditemukan pada produk seperti deodorant, shampoo, sabun, dan lainnya.
Ekstrak daun lidah buaya yang berperan sebagai antibakteri dan antivirus. Tanaman ini biasa digunakan sebagai penyembuh luka pada kulit, melindungi kulit dari paparan sinar Ultra Violet (UV), dan anti inflamasi. Dapat menghambat pertumbuhan Jerawat, serta menutrisi dan melembabkan kulit. Tumbuhan ini juga memiliki sifat antiaging dan antiseptik.
Senyawa kimia yang berasal dari turunan alami Hydroquinon, yang muncul sebagai alternatif populer sebagai skin whitening agent yang aman digunakan pada kulit wajah. Alpha Arbutin memiliki manfaat sebagai skin lightening agent yang memiliki efek dalam mengurangi kandungan melamin. Alpha Arbutin juga memiliki efek antimelanogenik, yang mampu melakukan penurunan kandungan melanin dan aktifitas tirosin (asam amino pembentuk menalin), dan memiliki sifat antioksidan yang baik. Alpha arbutin bekerja dengan menghalangi biosintesis melanin dengan menghambat aktivitas tirosinase, tanpa merusak sel. Alpha Arbutin banyak digunakan dalam produk kosmetik, terutama pada produk skin care, sebagai alternatif populer untuk skin lightening agent karena kemampuannya yang luar biasa untuk mengurangi hiperpigmentasi tanpa efek samping yang tidak diinginkan, dan aman digunakan oleh kulit wajah dibandingkan dengan senyawa lightening agent lainnya.
Senyawa inorganic yang stabil, yang merupakan senyawa aluminium teroksidasi yang berbeda dari segi sifat kimia, fisika, maupun potensi toksisitasnya dari aluminium (logam). Aluminium hidroksida memiliki bentuk fisik berwarna putih, padatan dan tidak larut. Senyawa ini fungsi sebagai buffering agent, penghambat korosi, dan pengatur pH. Dalam produk kosmetik Aluminium Hidroksida memiliki fungsi utama sebagai opacifying agent, yaitu dapat membuat produk menjadi berwarna putih dan tidak transparan, serta sebagai emolien dan pelindung kulit. Senyawa ini kerap kali digunakan dalam sebagai pelindung dari UV Filter Titanium Dioksida, yang dapat melindungi kulit dari terbentuknya senyawa radikal bebas yang berasal dari oksigen seperti Superoksida dan Hidrogen Peroksida yang dihasilkan apabilan Titanium Dioksida terpapar oleh sinar UV.
Kopolimer dari monomer ammonium akriloildimetiltaurat dan vinilpirolidon, yang memiliki fungsi sebagai agen peningkat kekentalan dalam formulasi produk kosmetik. Memiliki ciri sebagai gel anionik yang mudah digunakan karena telah dinetralkan sebelumnya dan bersifat stabil. Ini juga dapat digunakan sebagai zat pengental dalam formulasi topikal dan kosmetik serta zat pengemulsi.
Amilopektin merupakan molekul yang sangat bercabang, yang terdapat pada pati pada sebagian besar tanaman hijau. Amilopektin merupakan komponen terbesar pada pati pada produk pertanian yang mencapai kandungan 70-85%. Amilopektin berfungsi sebagai bahan yang mampu berperan sebagai penyerap, pelindung kulit (skin protectant), dan zat peningkat kekentalan pada formulasi kosmetik dan dapat digunakan hingga konsentrasi 99%. Amilopektin juga berperan sebagai zat pembentuk lapisan film, zat pembentuk gel, pengental, zat pensuspensi, dan pengemulsi. Amilopektin pada formulasi produk kosmetik berperan sebagai polisakarida aktif yang memiliki kemampuan hidrogel atau hidrokoloid untuk memobilisasi air masuk kedalam kulit. Berdasarkan sebuah studi, mengatakan bahwa polisakarida memiliki efek menghidrasi kulit dan cukup menekan kekeringan pada kulit dan berpotensi melindungi dan/atau mengobati kerutan pada kulit yang bertindak sebagai bahan antipenuaan.
Aqua atau air, merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk kosmetik dan skincare. Aqua berfungsi sebagai solvent (pelarut) pada formulasi produk kosmetik dan skincare. Air juga dibutuhkan untuk menghidrasi kulit, namun pada kulit, presentase air yang dibutuhkan untuk menghidrasi kulit serta menjaga kelembutan kulit hanya sebesar 10%. Sehingga fungsi utama air dalam produk kosmetik adalah berperan sebagai solvent (pelarut).
Benzophenone-3 atau yang dikenal dengan nama lain Oxybenzone, merupakan golongan hidrokarbon aromatik yang bertindak sebagai filter sinar ultra violet (UV) yang biasa digunakan dalam formulasi tabir surya (sunscreen) dan juga dalam formulasi produk kosmetik lainnya. Oxybenzone banyak ditemukan pada tumbuhan. Oxybenzone dapat membantu meminimalkan efek merusak dari radiasi ultraviolet pada proses formulasi produk kosmetik. BP-3 mampu menyerap dan menyebarkan sinar ultraviolet (UV) matahari yang berbahaya. Sehingga, BP-3 banyak digunakan pada produksi untuk digunakan sebagai tabir surya dalam lotion, kondisioner, dan kosmetik.
Butil Hidoksi Toluen atau BHT merupakan toluen tersubstitusi yang banyak digunakan sebagai stabilisator dan sebagai antioksidan pada formulasi produk kosmetik dan pelembab. BHT memiliki ciri berwarna putih sampai putih kekuningan, padatan kristal dengan samar, dan tidak berbau. BHT digunakan dalam berbagai formulasi kosmetik sebagai antioksidan dengan konsentrasi yang sangat rendah. BHT mampu menyerap kedalam kulit, tetapi jumlah yang terserap relatif rendah dibandingkan yang tertinggal di permukaan kulit. BHT juga berperan meningkatkan stabilitas pada formulasi produk kosmetik dan sering kali digunakan untuk membantu menjaga dan menstabilkan rasa, warna, kesegaran pada produk kosmetik dan pangan.
Biotin atau yang biasa dikenal sebagai vitamin B7 atau vitamin H, merupakan vitamin yang larut dalam air yang memiliki fungsi sebagai zat pengkondisi rambut dan zat pengkondisi kulit dalam produk kosmetik. Biotin memiliki peran utama dalam mensintesis protein termasuk keratin, yang merupakan protein berserat dalam membentuk struktur utama pada rambut dan kuku. Sehingga biotin memiliki peran dalam memperbaiki masalah rambut dan kuku seperti hair-loss yang sering terjadi pada manusia. Dengan menunjang proses dalam pembentukan keratin dan diferensiasi sel epidermis pada rambut dan kuku, Biotin berperan dalam memperbaiki kondisi kerusakana pada kuku dan rambut. Pada kuku, sebuah studi menunjukkan bahwa suplementasi Biotin meningkatkan ketebalan dan mengurangi terjadinya pembelahan pada kuku. Peran biotin dalam mensintesis protein terutama dalam produksi keratin, menjelaskan perannya terhadap pertumbuhan kuku dan rambut yang sehat.
Senyawa ester asam lemak campuran, yang banyak digunakan dalam formulasi kosmetik yang aman, pada leave-on products (produk tanpa bilas) dan rinse-off products (produk bilas). Senyawa ini berfungsi sebagai skin-conditioning agent-emolien, dan mampu meningkatkan tekstur pada produk. Sifat emolien pada senyawa ini dapat berfungsi dalam melembabkan kulit. Bis-Diglyceryl Polyacyladipate-2 dapat digunakan sebagai pengganti lanolin.
Filter tabir surya berspektrum luas yang mampu menyaring UVA dan UVB yang berkisar antara 280 hingga 400 nm. Ini adalah filter tabir surya kimia dengan perlindungan puncak pada 310-345 nm. Filter UV memiliki sifat yang sangat photostable. Senyawa ini hampir tidak mengalami kerusakan saat terpapar oleh sinar UV. Selain itu, senyawa ini juga mampu membantu menstabilkan sunscreen agent lainnya yang kurang stabil seperti Avobenzone. Selain itu metilen-bis-benzotriazolil tetramethylbutylphenol dan bis-ethylhexyloxyphenol methoxyphenyl triazine dapat bertindak sebagai senyawa aktif dalam pencegahan photoaging.
Butil Metoksidibenzoilmetan atau yang disebut sebagai avobenzone, merupakan salah satu filter UV-A yang paling banyak digunakan dalam produk kosmetik dan telah diuji secara ketat untuk keamanan serta efektifitasnya, dan masih terus dilakukan uji keamanannya hingga saat ini. Avobenzone dikatakan dapat digunakan pada konsentrasi maksimal hingga 5%. Avobenzone merupakan filter UV-A dasar yang sangat efisien bahkan dalam konsentrasi kecil dan banyak digunakan sebagai filter UV-A dalam produk tabir surya. Avobenzone dapat memberikan perlindungan radiasi UV-A di semua produk tabir surya, terutama bila kombinasikan dengan filter UV lainnya. Sinar UVA mampu menembus jauh ke dalam lapisan kulit, mencapai lapisan basal epidermis dan dermis bagian dalam, dan mampu menyebabkan mutasi DNA yang terkait dengan perkembangan kanker kulit , percepatan kerusakan kolagen dan penurunan sintesis kolagen, dengan konsekuensi munculnya kerapuhan dan kerutan kulit. Avobenzone mampu memberikan perlindungan yang sangat baik di seluruh rentang UVA (310-400 nm yaitu UVA1 dan UVA2) dengan perlindungan puncak pada 360 nm. Namun, avobenzone memiliki sifat yang tidak stabil, sehingga mudah terdegradasi dalam waktu yang cepat saat terpapar UV. Paparan sinar UV selama 15 menit dapat menyebabkan 36% avobenzone terdegradasi. Avobenzone dapat mengalami fotodegradasi, sehingga memunculkan senyawa baru yang bertanggung jawab atas reaksi fotoalergi dan fototoksik, sehingga penggunaan avobenzone perlu dikombinasikan dengan UV filter lainnya untuk memberikan efektifitas kerja yang baik sebagai tabir surya.
Butilen Glikol adalah cairan yang jernih, tidak berwarna, kental, dan bersifat higroskopis. Senyawa tidak berbau dan memiliki rasa khas yang sedikit manis. Butilena Glikol larut dalam air, aseton, dan alkohol. Ini tidak dapat bercampur dengan minyak dan tidak larut dalam hidrokarbon alifatik, benzena, toluena, dan karbon tetraklorida. Glikol ini melarutkan sebagian besar minyak esensial dan zat penyedap sintetis. Butilen glikol banyak digunakan dalam formulasi produk kosmetik. Butilen Glikol dalam industri kosmetik banyak digunakan sebagai humektan, emulsifier, plasticizer, dan pelarut. Selain itu, butilen glikol dapat membantu memperlambat hilangnya aroma dari minyak esensial pada produk, menjaga terhadap pembusukan oleh mikroorganisme, dan digunakan sebagai pelarut untuk benzoat. Dalam kosmetik dan produk perawatan, bahan-bahan ini digunakan dalam formulasi produk rambut dan mandi, riasan mata dan wajah, wewangian, produk kebersihan pribadi, dan produk cukur dan perawatan kulit.
Butylene Glycol Dicaprylate/Dicaprate adalah campuran dari butylene glycol diesters dari asam kaprilat dan kaprat, berfungsi sebagai emollient dan skin conditioning agent yang membantu melembutkan dan menghaluskan kulit sehingga menjaga kondisi kulit tetap baik. Senyawa ini merupakan agen pengkondisi kulit oklusif (berbasis minyak dan lilin).
Berasal dari tanaman Shea yang banyak tumbuh di benua Afrika. Shea Butter telah banyak digunakan dalam produk kosmetik dan skincare yang berguna untuk mengobati berbagai jenis permasalahan kulit, seperti kulit kering, luka bakar, ruam, kerutan pada wajah, eksim, dan berfungsi dalam mengatasi kulit yang stress akibat lingkungan. Memiliki manfaat sebagai emolien, moisturizer untuk kulit, anti aging, anti inflamasi, anti bakteri, serta memiliki fungsi sebagai sun-screen. Shea butter berfungsi dalam melindungi dan meremajakan kulit, memperbaiki kulit yang kasar, kering dan atau pecah-pecarh. Shea butter kaya akan vitamin E yang bertindak sebagai penangkal radikal bebas dengan cara menghambat proses oksidasi pada kulit, serta meningkatkan kelembutan dan kekenyalan pada kulit, membantu mengurangi bekas luka lama dan meningkatkan penyembuhan pada kulit. Tidak hanya vitamin E, shea butter juga kaya akan vitamin A yang berperan sebagai antibakteri, dan anti inflamasi. Memiliki fungi sebagai skin moisturizer yang sangat baik, dikarenakan asam lemak pada shea butter yang tinggi, yang direkomendasikan untuk memperbaiki kulit kering yang meradang akibat eksim, dan digunakan pada malam hari sebagai moisturizer untuk tangan dan kaki. Sebuah penelitian membuktikan bahwa, krim yang terdapat kandungan Shea butter dapat digunakan untuk mengobati eksim (dermatitis atopic) ringan hingga sedang, baik pada fase akut maupun pada fase pemeliharaan. Shea butter juga perperan sebagai sun-screen, dimana shea butter dapat menyerap atau memantulkan sebagian radiasi sinar UV yang pada kulit yang terpapar sinar matahari, membantu menjaga dan mencegah dari luka bakar akibat sinar matahari, dan mengurangi resiko kanker kulit akibat sinar matahari. Shea butter juga dapat membantudalam regenerasi jaringan sel pada kulit, melembutkan kulit, dan mencegah photoaging. Shea butter terbukti dapat ditoleransi dengan baik dan cocok untuk penggunaan sebagai obat luar pada kulit sensitif.
Bahan dengan terkstur seperti wax, yang berfungsi sebagai pelarut (solvent) dalam formulasi produk kosmetik. C13-14 Isoparaffin aman digunakan mulai dari konsentrasi 0.0001% hingga konsentrasi 75%.
Bentuk garam dari Asam Pantotenat, sangat higroskopis, larut dalam air, dan memiliki bentuk padatan seperti kristal. Kalsium pantotenat memiliki fungsi sebagai agen pengkondisi rambut dan berfungsi sebagai humektan.
Ekstrak daun teh memiliki tingkat aktivitas antioksidan yang tinggi, sehingga kerap kali digunakan dalam produk kosmetik dan skincare seperti pada moisturizer, sunscreen, antiaging cream, serta pada produk sabun dan sampo. Ektrak daun teh memiliki fungsi sebagai antioksidan yang dapat menyangkal penyerapan sinar Ultra Violet sehingga melindungi kulit dari bahaya akibat terpapar sinar Ultra Violet dan memiliki manfaat sebagai anti inflamasi. Ektrak daun teh bermanfaat untuk memperbaiki kerukasan kulit, menunda tanda-tana penuaan pada kulit, menjaga elastisitas penampilan kulit wajah.
Caprylic/Capric Triglyceride merupakan campuran gliserin dan asam kaprilat dan kaprat. Pada formulasi produk kosmetik, bahan ini kerap kali berfungsi sebagai bahan pewangi (fragrance), agen pengkondisi kulit, serta sebagai pelarut. Caprylic/Capric Triglyceride diperoleh dengan cara menghidrolisis minyak kelap, yang kemudian dilakukan penghilangan gliserin bebas yang selanjutnya dipisahkan asam lemak rantai menengah dengan cara distilasi fraksional. Bahan ini telah digunakan dalam produk kosmetik karena sifat skin-coverage ability dan juga merupakan emolien yang sangat baik. Bahan ini juga dapat meningkatkan penetrasi zat-zat pada formulasi produk kosmetik pada kulit.Caprylic/Caproc Triglyceride ini memiliki sifat non-iritasi dan non-sensitizing yang aman untuk kulit.
Capryloyl Glycine adalah turunan asam amino sintetik, yang merupakan produk hasil dari glisin dengan asam kaprilat klorida. Capryloyl Glycine merupakan bahan kosmetik polifungsional, yang juga memiliki sifat pengawet. Dalam kosmetik, selain sebagai agen pengkondisi kulit dan rambut, cleansing agent dan juga merupakan surfaktan, Capryloyl Glycine juga memiliki sifat antimikroba. Namun, Capryloyl Glycine tidak dianggap sebagai pengawet yang berfungsi secara sempurna, melainkan sebagai bahan campuran dengan bahan pengawet lain agar menciptakan sifat preservatif yang lebih optimal. Pada beberapa pengguna, Capryloyl Glycine dapat memiliki sifat seperti alergen.
Senyawa yang mampu menyesuaikan dengan stuktur senyawa lain maupun formulasi lain. Kaprilil Gilkol memiliki fungsi sebagai agen pengkondisi kulit dan rambut (skin and hair-conditioning agent), serta agen peningkatan kekentalan dalam formulasi produk kosmetik. Kaprilil Glikol dapat diperoleh secara alami dari tanaman maupun secara sintesis. Kaprilil glikol juga memiliki sifat antimikroba, sehingga dapat berfungsi sebagai pengawet pada formulasi produk kosmetik. Kaprilil Glikol dinyatakan aman untuk digunakan pada produk kosmetik.
Agensi pengental dan pengemulsi, yang banyak digunakan untuk memberikan kestabilan saat emulsi. Carbomer juga digunakan untuk mengatur kepadatan dan kekentalan pada produk kosmetik. Banyak digunakan dalam produk seperti Lotion, Cream, Gel, Shower Gel, dll. Carbomer memiliki potensi iritasi dan sensitisasi kulit yang rendah, sehingga dapat dioleskan dan bersentuhan oleh kulit, mata, rambut dan kuku.
Bentuk garam dari L-Carnitine dimana Carnitine Tartrate lebih stabil dibandingkan dengan L-Carnitine. Bahan ini memiliki fungsi dalam pertumbuhan rambut. Carnitine tartrate mampu meningkatkan pertumbuhan rambut manusia secara in vitro dan in vivo. Dalam peningkatan pertumbuhan rambut, Carnitine Tartrate meningkatkan pemanjangan batang rambut didasarkan pada up-regulasi proliferasi keratinosit matriks rambut, dan pengurangan apoptosis keratinosit yang terdapat pada rambut. Sebuah studi melakukan pengaplikasi Carnitine Tartrate secara in vivo selama enam bulan dari larutan topikal dengan 2%, dari hasil tersebut L-karnitin tartrat menunjukkan peningkatan kepadatan rambut pada rambut terminal dan peningkatan rasio rambut.
Minyak jarak merupakan minyak yang berasal dari tanaman yang diperoleh dengan melakukan pengepressan pada biji tanaman jarak. Minyak jarak memiliki kandungan asam risinoleat (RA) yang tinggi, sehingga seringkali digunakan dalam berbagai aplikasi dalam formulasi produk kosmetik dan industri kimia. Minyak jarak memiliki fungsi utama sebagai skin-conditioning agent, penstabil emulsi, fragrance dan surfaktan dalam produk kosmetik. Minyak jarak dinyatakan aman untuk digunakan pada produk kosmetik.
Ceresin merupakan campuran mikrokristalin dari hidrokarbon kompleks yang diproduksi dengan pemurnian Ozokerite dengan asam sulfat, dan memiliki sifat kimia dan fisik yang mirip dengan Ozokerite. Ceresin kerap kali digunakan sebagai pengganti wax ozokerite karena sifatnya yang mirip. Wax ini biasa digunakan pada produk kosmetik jenis stick untuk menjaga bentuknya agar tetap bagus dan kokoh.
Alkohol setearil merupakan komponen yang terdapat pada sebagian besar krim obat untuk penggunaan luar, lotion dan krim kosmetik. Alkohol setearil memilik bentuk fisik berwarna putih, berupada padatan seperti lilin (wax), dan biasanya dapat ditemukan dalam bentuk serpihan. Alkohol setearil berfungsi dalam menjaga emulsi agar tidak terpisah menjadi komponen minyak dan cairannya. Bahan ini juga digunakan untuk mengubah kekentalan produk cair dan untuk meningkatkan kapasitas pembusaan atau untuk menstabilkan busa. Bersifat sebagai pelindung kulit terhadap iritasi kulit yang disebabkan oleh gigitan, ruam dan sengatan dan digunakan untuk mencegah kulit kering dan pecah-pecah karena sifatnya yang mengikat air. Alkohol setearil aman digunakan untuk formulasi pada produk krim kulit dan kosmetik. Alkohol setearil banyak digunakan dalam formulasi produk kosmetik, perawatan rambut hingga produk perawatan kulit.
Klorfenesin berfungsi sebagai biocide dalam kosmetik, yaitu bahan yang membantu membersihkan kulit atau mencegah bau tidak sedap dengan menghancurkan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada produk. Klorfenesin merupakan zat dengan bentuk bubuk putih dengan rasa pahit yang hampir tidak berbau. Klorfenesin aman untuk digunakan dalam produk kosmetik rinse-off dan leave-on, pada konsenterasi rendah.
Dikenal sebagai kayu manis, tumbuhan ini telah banyak digunakan untuk obat dan sebagai bahan makanan terutama di Asia. Ektrak kayu memiliki aktifitas antioksidan dan antibakteri yang tinggi . Selain memiliki fungsi sebagai antioksidan dan antibakteri, ektrak kayu manis juga memiliki fungsi sebagai antiinflamasi. Ektrak kayu manis kayak akan eugenol yang merupakan senyawa fenolik, yang memiliki efek penangkal radikal bebas yang hebat. Selain itu, adanya tanin pada ektrak kayu manis berperan sebagai antimikrobial agent yang bersifat seperti alkohol yang memiliki peran sebagai antiseptik. Hal ini befungsi meringankan, mencegah dan menghambat pertumbuhan bakteri (Staphylococcus aureus) penyebab jerawat. Selain itu, ektrak kayu manis juga menstimulasi sintesis kolagen yang berfungsi sebagai perawatan kulit anti penuaan (anti aging). Ektrak kayu manis juga dapat mengurangi ukuran luka, mempercepat penyembuhan luka serta meminimalisir terjadinya komplikasi pada luka
Jenis zwitterion yang berfungsi sebagai surfaktan yang telah banyak digunakan dalam formulasi produk kosmetik. Cocamidopropyl Betadine memilik bentuk berupa cairan berwarna kuning pucat dengan mengeluarkan sedikit bau berlemak. Bahan ini dapat diperoleh dari minyak kelapa atau asam kelapa bebas gliseril yang terhidrolisis. Cocamidopropyl Betadine memiliki fungsi sebagai agen antistatik, agen pengkondisi rambut serta kulit, surfaktan, cleansing agent, penstabil busa, dan penstabil viskositas. Bahan ini banyak digunakan dalam formulasi produk kosmetik yang mengandung busa, dikarenakan kemampuannya dalam menstabilkan busa pada produk. Bahan ini ringan dan bekerja sangat baik jika dikombinasikan dengan bahan pembersih dan surfaktan lainnya. Cocamidopropyl Betadine juga bersifat biodegradable dan ramah lingkungan.
Agen antistatic dalam formulasi produk kosmetik. Cocamidopropyl Dimethylamine diperoleh dengan cara mencampurkan minyak kelapa murni dengan DMAPA yang selanjutnya dipanaskan hingga suhu tertentu. Cocamidopropyl Dimethylamine aman digunakan dalam formulasi produk kosmetik, namun pada penggunaan bahan dengan konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan efek sensitisasi.
Jenis protein yang banyak ditemukan pada tubuh manusia, terutama terdapat pada kulit, persendian, dan tulang. Pada kulit, terdapat sekitar 80-90% kandungan kolagen yang berada pada lapisan dermis manusia. Kolagen memiliki peran utama dalam kekencangan dan elastisitas pada kulit. Kolagen banyak digunakan dalam industri kosmetik karena sifatnya yang mudah untuk terurai (biodegradable), ketersediannya yang banyak, serta kemampuannya dalam menyusaikan dengan zat lain (biocompatible). Kolagen bermanfaat dalam memperbaiki jaringan yang luka serta manfaatnya dalam produk kecantikan. Manfaat kegunaan kolagen dalam produk kecantikan antara lain, memperbaiki jaringan kulit yang rusak, menghindari dari penuaan, kerutan, dan garis halus, meningkatkan elastisitas kulit wajah, meremajakan kulit wajah, meningkatkan volume dan kontur wajah, dan menjaga kelembapan kulit. Kolagen juga merupakan humektan alami yang terdapat dalam tubuh.
Cyclomethicone adalah cairan silikon yang tidak berwarna, tidak berbau, transparan, dan tidak berminyak. Cyclomethicone ini memiliki fungsi sebagai zat anticaking, zat pengkondisi rambut, zat pengkondisi kulit, emolien, dan pelarut dalam produk kosmetik. Cyclomethicone sangat kompatibel dengan silikon kosmetik serta bahan kosmetik lainnya seperti bees-wax, gliserin, isopropil miristat, isopropil palmitat, lanolin, minyak mineral, parafin, dan asam stearate apabila dicampurkan dalam formulasi produk kosmetik. Terdapat beberapa bahan yang membentuk Cyclomethicone, seperti Cyclotetrasiloxane dan Cyclopentasiloxane yang sering digunakan dalam formulasi produk kosmetik.
Cyclopentasiloxane dapat digunakan pada konsentrasi yang cukup tinggi. Senyawa ini memberikan kulit dan rambut sensasi halus dan lembut. Bahan ini biasa dikombinasikan dengan dimethicone untuk membentuk water-resistant dan breathable protective barrier pada kulit tanpa membuat kulit terasa lengket.
Cyclopentasiloxane dapat memberikan kulit dan rambut sensasi halus dan lembut. Bahan ini biasa dikombinasikan dengan dimethicone untuk membentuk water-resistant dan breathable protective barrier pada kulit tanpa membuat kulit terasa lengket.
Gum dengan berat molekul yang rendah yang dihasilkan dari hidrolisis pati atau glikogen yang tidak sempurna. Dextrin merupakan bahan baku yang dijual dengan harga yang cukup terjangkau yang dianggap aman untuk digunakan terutama dalam makanan (GRAS). Merupakan bahan yang banyak digunakan dengan berbagai macam aplikasi seperti bahan perekat, produk makanan, tekstil, dan kosmetik. Dextrin berfungsi sebagai zat absorben, zat pengikat, bulking agent, dan agen peningkat kekentalan pada larutan aqua pada formulasi produk kosmetik. Dextrin digunakan dalam produk kosmetik rines-off pada konsentrasi penggunaan bahan maksimum hingga 50%, masker yang berbentuk pasta dan masker bud pack), serta pada produk kosmetik tanpa bilas pada konsentrasi penggunaan bahan maksimum hingga 45,7%. Berdasarkan suatu studi, ekstrak Spirulina platensis kering yang berada dalam dekstrin, berpotensi memiliki efek antioksidan pada kulit dengan membuat kulit terlihat bercahaya dan memiliki manfaat revitalisasi kulit. Dextrin aman dalam praktik penggunaan dan terbukti secara klinis tidak menimbulkan iritasi pada kulit dan terjadinya alergi dermatitis pada kulit.
Dicaprylyl Carbonate adalah diester asam karbonat dan kaprilil alkohol yang berfungsi sebagai pelarut atau conditioning agent dalam produk kosmetik. Dicaprylyl carbonate dianggap sebagai "dry" emolient, karena kemudahannya mengering dan mudah hilang dari kulit saat penggunaan. Dicaprylyl Carbonate dapat mengkondisikan kulit karena kelarutannya yang unggul dari filter sinar matahari UV. Senyawa ini memiliki sifat pigmen-wetting yang sangat baik dan merupakan alternatif bahan formulasi yang bebas dari silikon. Dicaprylyl Carbonate memberikan rasa ringan, kering, dan terasas seperti menggunakan bedak (powdery) pada kulit saat penggunaan, sehingga kulit tidak terasa berminyak dan lengket meskipun setelah pengaplikasian sunscreen atau lotion wajah. Senyawa ini aman apabila diterapkan berkali-kali pada kulit dan rambut dalam sehari.
Diethylamino Hydroxybenzoyl Hexyl Benzoate merupakan chemical sunscreen filter untuk sinar UVA yang banyak digunakan yang memiliki foto stabilitas sangat baik yang mencangkup panjang gelombang pada UVA berkisar 320 - 400 nm, dengan perlindungan puncak pada panjang gelombang 354 nm. Diethylamino Hydroxybenzoyl Hexyl Benzoate atau DHHB memiliki bentuk berupa bubuk berwarna putih hingga salmon muda dan merupakan filter UVA yang larut dalam minyak. Zat ini dapat digunakan tanpa pencampuran dengan bahan lain (sendiri) atau dikombinasikan dengan filter UV lainnya hingga jumlah maksimum 10%.
Faktor pelembab alami yang dapat mengurangi tingkat evaporasi air pada lapisan kulit sehingga menjaga kelembapan kulit. Digliserin memiliki molekul yang lebih besar dibandingkan dengan gliserin, sehingga menyerap lebih lama ke dalam kulit dan memberikan kelembapan yang lebih lama pada kulit. Digliserin tidak memberikan sensasi less sticky dan nyaman dikulit.
Dimethicone merupakan jenis silikon yang merupakan cairan polimer yang berwarna putih yang hampir tidak berbau, yang kerap kali digunakan dalam industri produk kosmetik dan perawatan rambut. Dimethicone pada formulasi produk berfungsi sebagai agensi pengkondisi kulit dan juga agensi antifoaming. Dimethicone memiliki setidaknya 62 jenis crosspolymer yang digunakan dalam formulasi produk kosmetik dan rambut, beberapa diantaranya merupakan Dimethicone Crosspolymer dan Dimethicone/Vinyl Dimethicone Crosspolymer. Dimethicone Crosspolymer dan Dimethicone/Vinyl Dimethicone Crosspolymer aman untuk digunakan dalam formulasi produk kosmetik dan rambut. Dimethicone Crosspolymer dan Dimethicone/Vinyl Dimethicone Crosspolymer berfungsi sebagai absorben, agen pembentukan film, agen pengkondisian rambut, agen pelembap yang berfungsi untuk menjaga kelembapan kulit dan serta menenangkan kulit yang iritasi, agensi peningkat dan pengatur kekentalan nonaqueos, dan penstabil emulsi yang digunakan dalam formulasi produk kosmetik dan rambut. Dimethicone Crosspolymer dan Dimethicone/Vinyl Dimethicone Crosspolymer sama-sama digunakan sebagai pelindung dan pelembap untuk kulit pada produk kosmetik dan rambut, dan memiliki kemampuan dalam mengurangi dan mengisi kerutan serta garis halus pada kulit wajah. Kedua polimer tersebut hanya dapat digunakan dalam formulasi produk dengan tujuan penggunaan luar, seperti kosmetik, rambut dan tubuh.
Memiliki fungsi sebagai agen pendispersi, penstabil emulsi, agen penambah kekentalan dan pada formulasi produk rambut berfungsi sebagai agen fiksatif rambut. Memiliki kemampuan pengental yang baik. Dimethicone Crosspolymer berfungsi mengurangi inflamasi dan iritasai pada kulit serta memberikan kesan elegan pada kulit dan hasil yang matte setelah pemakaian. Menambahkan kelembutan yang lama pada formulasi produk skincare.
Memiliki fungsi utama sebagai agensi peningkat kekentalan pada formulasi produk kosmetik dan rambut. Dimethicone/Vinyl Dimethicone Crosspolymer memiliki kegunaan yang hampir sama dengan Dimethicone Crosspolymer, dimana memiliki fungsi umum sebagai penstabil emulsi dan pengatur kekentalan. Polimer ini memiliki dapat membantu pembentukan lapisan pelindung pada kulit, menyamarkan dan mengisi garis halus dan kerutan pada kulit wajah, serta membentuk barrier seperti plastik pada bagian luar kulit.
Turunan organik dari silika yang memiliki bentuk fisik silikon cair berwarna putih air yang hampir tidak berbau. Diphenylsiloxy Phenyl Trimethicone banyak digunakan dalam formulasi kosmetik sebagai agen antibusa, agen pengkondisi rambut, dan agen pengkondisi kulit. Senyawa ini memiliki viskositas yang lebih tinggi dan hasil akhir yang lebih kering dibandingkan dengan beberapa bahan silikon lainnya.
Garam dari asam etilendiamin tetraasetat atau biasa disebut EDTA. Disodium EDTA memiliki bentuk berupa kristal putih atau bubuk kristal yang larut dapat larut dalam air, hampir tidak berbau. Disodium EDTA banyak digunakan dalam formulasi produk-produk kosmetik. Dalam formulasi produk kosmetik, disodium EDTA memiliki fungsi sebagai chelating agen, yaitu mencegah bahan-bahan dalam formulasi produk kosmetik berikatan dengan trace element seperti mineral, yang biasanya terdapat pada air ataupun bahan lain pada formulasi produk kosmetik. Disodium EDTA juga digunakan dalam melakukan pengontrolan terhadap viskositas produk. Disodium EDTA juga mampu menonaktifkan ion logam dengan melakukan ikatan sehingga mencegah produk kosmetik memburuk.
DMDM Hydantoin adalah pengawet yang banyak digunakan dalam produk kosmetik pada konsentrasi hingga 1%. Konsentrasi maksimum penggunaan DMDM Hydantoin di Indonesia adalah 0,6%. DMDM Hydantoin memiliki bentuk padatan kristal putih. Dalam kosmetik dan produk perawatan pribadi, DMDM Hydantoin digunakan dalam formulasi sampo, kondisioner rambut, produk perawatan kulit, pelembab, produk mandi, serta alas rias dan alas bedak. DMDM Hydantoin memiliki fungsi sebagai pengawet yang banyak digunakan dalam formulasi produk kosmetik. Hal ini dikarenakan DMDM Hydantoin memiliki spektrum antimikroba yang luas, sehingga memiliki sifat sebagai preservatife atau pengawet.
Ektrak dari kulit pohon Enantia chlorantha yang memiliki manfaat sebagai skin conditioning agent dalam formulasi produk kosmetik yang juga memiliki sifat antibakteri yang mampu mencegah tumbuhnya bakteri Staphylococcus aureus, bakteri penyebab timbulnya jerawat.
Etil Alkohol atau yang biasa dikenal sebagai etanol banyak digunakan sebagai pelarut yang baik dalam formulasi produk industri. Selain itu etanol berperan sebagai zat peningkat penetrasi, memiliki sifat yang ringan dan zat antimikroba yang hebat.
Etilheksil Metoksisinamat atau yang biasa dikenal dengan Oktil metoksisinamat dan Oktinosat, merupakan salah satu filter UVB yang paling umum digunakan dalam produk tabir surya, karena kapasitas penyerapannya yang tinggi di wilayah panjang gelombang yang lebih pendek (290–320 nm). Bahan ini juga banyak digunakan sebagai pelarut. Bahan ini bersifat tidak stabil apabila terus menerus terpapar sinar matahari, etilheksil metoksisinamat dapat kehilangan 10% dari kemampuannya apabila dalam 35 menit. Sehingga bahan ini kerap kali dicampurkan dengan filter tabir surya lainnya, untuk meningkatkan kestabilan dan efektifitasnya. Sifat fotokimia dari etilheksil metoksisinamat membuat filter tabir surya ini sering kali digunakan dalam formulasi produk tabis surya dan kosmetik. Namun, kemampuan etilheksil metoksisinamat yang hanya mampu menangkan sinar UVB, hanya dapat berfungsi untuk mencegah kulit terbakar tetapi tidak dapat mencegah reaksi fotosensitifitas lain yang disebabkan oleh UVA. Sehingga perlu dikombinasikan dengan filter tabir surya yang berfungsi dalam menangkan sinar UVA. Senyawa ini memiliki sifat iritasi yang sangat rendah. Etilheksil metoksisinamat dikatakan tidak menyebabkan iritasi atau sensitisasi pada hewan, tetapi dapat, sangat jarang, bertanggung jawab atas dermatitis kontak alergi pada manusia. Bahan ini kurang aman apabila digunakan pada ibu hamil dan anak dibawah usia 2 tahun.
Ethylhexyl Methoxycrylene atau EHMCR adalah agen fotostabilisasi untuk tabir surya spektrum luas (UVA/ UVB) (misalnya oktilmetoksisinamat dan avobenzon), dimana EHMCR dapat mencegah beberapa reaksi fotokimia yang disebabkan oleh paparan sinar matahari yang dapat mengurangi fungsi dari zat-zat tersebut. EHMCR memiliki fungsi utama dalam meningkatkan fotostabilitas tabir surya dan efesiensi dari tabir surya, sehingga ethylhexyl methoxycrylene (EHMCR) seringkali digunakan dalam produk fotoprotektif seperti tabir surya.
Etilheksil Salisilat, atau yang sebelumnya dikenal sebagai Octyl Salicylate, adalah ester dari 2-etilheksil alkohol dan Asam Salisilat yang banyak digunakan sebagai bahan pewangi, bahan tabir surya, dan penyerap sinar UV pada formulasi produk kosmetik. Etilheksil Salisilat merupakan agen fotoprotektif tingkat rendah, yang berfungsi sebagai UVB sunscreen filter dengan absorbansi puncak 306 nm. Etilheksil Salisilat apabila digunakan sebagai bahan aktif dalam tabir surya, konsentrasi yang dapat digunakan harus rendah.
Etilheksilgliserin adalah produk kondensasi dari 2- etilheksanol dan gliserin, yang banyak digunakan dalam formulasi produk kosmetik sebagai deodoran agent, emolien, surfaktan dan humektan pada produk kosmetik. Etilheksilgliserin berfungsi dalam menghambat pertumbuhan dan multiplikasi bakteri penyebab bau dan meningkatkan efektifitas pengawet pada kosmetik, seperti fenoksietanol, methylisothiazolinone, atau methylparaben. Senyawa ini bertindak sebagai emolien dan humektan ringan yang memberikan perasaan lembut pada kulit tanpa memberikan rasa lengket setelah aplikasi. Selain itu, senyawa ini dapat membuat minyak parfum atau bahan lain larut dalam formulasi produk kosmetik dan membantu bertahan lebih lama di kulit. Etilheksilgliserin dapat menurunkan tegangan permukaan dalam sistem aqueous yang dapat membantu meningkatkan efisiensi antimikroba dari alkohol dan glikol tertentu. Etilheksilgliserin juga memberikan perlindungan yang baik terhadap bau badan yang tidak sedap hingga 24 jam setelah aplikasi terakhir tanpa mempengaruhi flora alami kulit secara kuat.
Merupakan kombinasi kompleks dari zat alami dan/atau produk buatan yang biasa ditambahkan dalam produk untuk memberikan baut, atau wewangian yang khas pada produk. Fragrance merupakan alergen yang paling umum yang banyak ditemukan di dalam produk kosmetik dan skincare. Paparan secara berlebihan oleh fragrance dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti dermatitis kontak, rasa menyengat pada kulit wajah, kemerahan dan iritasi pada kulit, dan perubahan warna kulit.
Glycerin pada kosmetik digunakan sebagai pendenaturasi, fragrance, humektan (agensi penjaga kelembapan kulit), agensi pelindung kulit, serta agensi penurunan tingkat viskositas (kekentalan). Fungsi utama dari glycerin adalah sebagai humektan, atau agensi penjaga kelemapan kulit pada produk kosmetik. Gliserin secara alami terdapat pada semua hewan dan tumbuhan dalam bentuk gabungan sebagai gliserida dalam lemak dan minyak.
Senyawa multifungsi natural yang merupakan mono-ester dari gliserin dan asam kaprilat. Dalam formulasi produk kosmetik, senyawa ini sebagian besar digunakan sebagai bahan pengkondisi kulit (skin conditioning agent), pelembab dan bahan pengemulsi surfaktan. Gliseril kaprilat juga berfungsi sebagai peningkat penetrasi senyawa lainnya pada kulit. Senyawa ini juga memiliki sifat antimikroba yang memiliki efek yang baik pada banyak bakteri, ragi, dan jamur. Senyawa ini aman digunakan pada pengaplikasian topikal pada kulit.
Merupakan bentuk paling sederhana dari asama amino. Glisin pada produk kosmetik digunakan sebagai agen pengkondisi rambut dan kulit, yang berperan sebagai mosturaizer yang berfungsi untuk melembabkan kulit. Glisin banyak digunakan pada produk kosmetik sebagai agensi untuk mempertahankan dan menyeimbangkan pH pada produk. Glisin juga merupakan zat yang dapat membantu pembentukan kolagen dan elastin, dikarenakan glisin merupakan protein utama penyusun kolagen dan elastin. Glisin juga merupakan penginduksi yang efektif dalam penyembuhan lapisan epidermal kulit.
Hamamelis Virginiana atau yang dikenal dengan nama Witch Hazel, merupakan tanaman yang tumbuh di Kanada dan America Serikat, yang telah banyak dimanfaatkan untuk permasalahan pada kulit. Ekstrak tanaman Witch Hazel memiliki kadar polifenol yang tinggi sehingga bersifat sebagai antioksidan bagi kulit. Memiliki fungsi sebagai agen anti inflamasi untuk mengobati sengatan sinar matahari (sun burned), agen anti iritasi, dan zat astringen. Ekstrak witch hazel sangat efektif untuk menenangkan kulit yang iritasi, terutama pada kulit yang teriritasi akibat papar sinar Ultra Violet B, serta mempertahankan dan memperbaiki skin barrier. Memiliki manfaat sebagai antivirus dan berpotensi bermanfaat sebagai anti-aging.
Merupakan substansi alami yang dibentuk oleh tubuh yang berperan dalam diferensiasi sel, inflamasi, dan penyembuhan luka. Hyaluronic acid memiliki kapasitas unik dalam menahan air, enam liter air (per gramnya), sehingga memiliki efek dalam mempertahankan kelembapan pada kulit wajah. Hyaluronic acid juga berfungsi untuk mengatur keseimbangan air dan menstabilkan struktur kulit. Hyaluronic Acid atau HA telah menunjukkan efek yang luar biasa dalam mengobati berbagai macam masalah pada kulit seperti kerutan, dan penuaan kulit. HA memiliki sifat sebagai anti kerut, anti aging, peremajaan kulit, menghidrasi kulit, memperbaiki stimulasi kolagen dan elastin, serta merestorasi volume wajah. Kemampuan HA dalam mempertahankan kelembaban, mampu menghasilkan kulit yang lebih lembut, halus, dan bercahaya. Hidrasi kulit juga menyebabkan melambatnya pembentukan kerutan dan memperbaiki garis-garis halus yang dalam dan kerutan yang sudah berkembang yang umumnya muncul seiring bertambahnya usia. Hidrasi kulit dan efek antioksidan HA juga mendorong regenerasi sel dan merangsang produksi kolagen. HA memiliki sifat tidak beracun dan tidak menimbulkan sensitisasi, oleh karena itu aman digunakan untuk semua jenis kulit tanpa risiko reaksi alergi.
Merupakan molekuk kecil dari asam hyaluronat, dengan berat molekul yaitu 37k-56kDa. Asam hyaluronat terhidrolisasi merupakan asam hyaluronat yang dipotong secara kimia sehinga memiliki berat molekul yang lebih kecil dari asam hyaluronat. Asam hyaluronat terhidrolisasi berfungsi melembabkan kulit serta dapat bersifat sebagai anti-aging. Hal ini dikarenakan berat molekulnya yang kecil sehingga dapat menyerap hingga ke bagian kulit transdermal, sehingga dapat lebih menutrisi kulit lebih baik. Asam hyaluronat terhidrolisis dapat mengurangi kerutan dan dapat membuat kulit terlihat lebih muda.
Hidroksietil selulosa merupakan salah satu eter selulosa yang larut dalam air, yang telah diproduksi secara komersial melalui reaksi kimia antara selulosa dan etilen oksida. Hidroksietil selulosa berasal dari selulosa, polisakarida alami (gula kompleks) yang ditemukan di dinding sel tanaman. Hidroksietil selulosa memiliki bentuk fisik berupa bubuk berwarna putih yang tidak berbau dan tidak berasa. Hidroksietil selulosa memiliki fungsi sebagai zat pengental yang biasanya digunakan sebagai bahan pengikat atau pengemulsi pada formulasi produk kosmetik. Berdasarkan keterangan Cosmetic Ingredient Review, konsentrasi maksimal penggunaan hidroksietil selulosa pada formulasi produk kosmetik adalah sebesar 10%.
Merupakan turunan dari Urea yang memiliki fungsi sebagai pelembab dan humektan yang kuat, yang mampu membantu air melekat pada kulit sehingga membuat kulit lebih terhidrasi dan terasa lebih elastis. Hidroksietil urea memiliki kemampuan dalam melembapkan kulit yang mirip dengan gliserin, namun terasa lebih enak di kulit karena tidak lengket dan memberikan rasa yang lebih lembut dan lembab pada kulit.
Hidroksipropil Siklodekstrin adalah karbohidrat sintetis atau juga dapat berasal dari tumbuhan, yang berfungsi sebagai chelating agent dan penstabil emulsi. Senyawa ini digunakan dalam produk kosmetik seperti deodoran spray, pada produk skin care sebagai campuran pada formulasi moisturizer, eye-cream dll. Hidroksipropil Siklodekstrin aman digunakan oleh manusia di dalam kosmetik dan skin care.
Film forming agent yang merupakan turunan dari Hyaluronic Acid dan 2-hidroksi-3-(N,N,N-trimetilammonio)propil klorida. Hidroksipropiltrimonium hyaluronat menunjukkan efek yang sangat baik melalui daya melembabkan yang sangat baik dari hyaluronic acid dan afinitas kulit dikarenakan adanya muatan positif dari kelompok hidroksipropiltrimonium.
Inositol, merupakan senyawa kristal yang larut dalam air yang memiliki rasa manis. Berdasarkan sebuah penelitian, inositol berperan dalam meningkatkan kelembapan dan elastisitas pada kulit. Inositol memiliki sifat mengikat air untuk membuat kulit lebih terhidrasi dan tampak elastis.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.
Jania Rubens merupakan salah satu jenis alga merah yang memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengikat mineral yang ada di dalam air laut. Memiliki kemampuan sebagai agensi anti aging, dimana memiliki kemampuan dalam melawan radikal bebas, karena memiliki kandungan polifenol didalamnya, yang dapat mencegah terjadinya penuaan. Ekstrak Jania Rubens juga digunakan dalam fomulasi prokus pelangsing yang mampu mengurangi pembentukan lemak dan membantu meningkatkan sintesis kolagen untuk menghaluskan selulit. Ektrak Jania Rubens juga memiliki sifat ultramoisturizing dan pelindung kulit, dikarenakan memiliki kosentrasi mineral yang cukup tinggi. Selain itu, pada produk kosmetik, ekstrak Jania Rubens juga mempunyai sifat antimikroba dan pengawet.
Asam laktat merupakan asam organik yang dihasilkan terutama melalui fermentasi menggunakan bakteri asam laktat maupun secara sintetis. Asam laktat aman digunakan pada formulasi produk kosmetik hingga konsentrasi 10%. Asam laktat memiliki berbagai manfaat dalam mengobati berbagai jenis lesi hiperpigmentasi, seperti photoaging, solar lentigines atau bercak kecoklatan yang timbul di permukaan kulit akibat paparan sinar matahari, dan hiperpigmentasi pasca inflamasi. Asam lakteat bekerja dengan cara menekan sintesis melanin dengan menghambat aktivitas tirosinase untuk mencegah terjadinya penuaan dini. Asam laktat dalam fomulasi produk kosmetik, juga berperan baik dalam pengatur pH. Selain itu, asam laktat juga berfungsi dalam menghidrasi kulit, memiliki aktivitas antimikroba, dan pencerah kulit atau skin lightening agent. Asam laktat memiliki kemampuan yang efisien dalam menahan kelembaban, dan mencerahkan kulit dihasilkan oleh pembentukan tirosin pada kulit sehingga membuat kulit lebih lembab dan cerah.
Senyawa yang diperoleh dari fermentasi ekstrak daun mesembryanthemum crystallinum dan kolagen oleh lactobacillus. Senyawa ini, pada formulasi produk kosmetik, berfungsi sebagai skin conditioning agent yang juga dapat mengurangi efek dari penuaan pada kulit.
Merupakan bagian dari Redensil, yaitu zat penumbuh rambut, dimana ekstrak larix europea mengandung polifenol yang merupakan zat yang penting dalam menginisiasi fase anagen pada pertumbuhan rambut baru.
Merupakan bagian dari Ester PEG Alkil yang biasa digunakan dalam produk kosmetik. Yang befungsi sebagai cleansing agent, agensi pengemulsi, serta pelarut dalam formulasi produk kosmetik. Laureth 7 banyak digunakan dalam beberapa produk kosmetik sepeti cream, lotion, deodorants, dan juga produk perawatan kulit dan rambut lainnya.
Merupakan jenis asam lemak yang paling banyak ditemukan pada lapisan kulit epidermis yang memiliki peran penting dalam menjaga skin barrier. Asam linoleat pada kulit memiliki efek memutihkan kulit, terutama pada kulit dengan hiperpigmentasi, serta membantu meningkatkan kelembapan pada kulit. Asam linoleat juga memiliki fungsi sebagai anti inflamasi pada kulit.
Menthol merupakan zat yang paling banyak ditemukan dalam essential oil dari tanaman cornmint dan peppermint. Menthol dikenal dengan efek atau sensasi yang mendinginkan saat dihirup, dikonsumsi, atau dioleskan pada kulit. Hal ini dikarenakan zat mentol mampu mengaktifkan secara kimiawi reseptor pada tubuh yang peka terhadap dingin. Menthol banyak digunakan dalam produk kosmetik, obat-obatan, makanan dan minuman sebagai agensin pendingin dan atau penambah rasa pada produk. Menthol memiliki sifat anti bakteri, anti inflamasi dan anti jamur. Menthol juga memilik efek analgesik pada kulit, yang dapat membantuk mengatasi rasa sakit akibat inflamasi maupun luka pada kulit. Efek antibakteri pada mentol, berdasarkan studi yang pernah dilakukan, dapat melakukan penghambatan sedang pada Staphylococcus aureus (bakteri penyebab jerawat).
Merupakan bahan yang digunakan dalam formulasi produk skincare dan kosmetik, yang berfungsi sebagai pelarut, dan membantu meningkatkan penyerapan pada bahan lainnya pada kosmetik dan skincare. Methylpropanediol juga berperan sebagai agen penurun kekentalan pada produk. Methylpropanediol juga berperan dalam menghidrasi kulit. Methylpropanediol dapat membuat kulit lebih terhidrasi dan halus.
Hasil dari destilasi produk petroleum yang merupakan kristal wax berbentuk seperti jarum. Kegunaan Microcrystalline Wax pada formulasi produk kosmetik yaitu untuk riasan wajah dan mata, produk fragrance, produk perawatan rambut untuk pewarnaan dan non perwarnaan, produk manicure, serta produk kulit. Microcrystalline Wax memberikan kekokohan pada produk makeup, fragrance, produk perawatan rambut lipstik serta deodoran berbentuk stick.
Merupakan bentuk aktif dari niacin atau biasa dikenal dengan Vitamin B. Merupakan antioksidan kuat yang dapat mengurangi melanin pada kulit dan sangat dapat ditoleransi oleh kulit. Niacinamide sangat sering digunakan dalam produk kosmetik dan skincare sebagai agen pencerah kulit. Niacinamide memiliki fungsi dalam meningkatkan fungsi dari skin barrier, mengurangi ketidakrataan warna pada kulit (hyperpigmentation), memberikan efek anti kerut dan anti aging berupa mengurangi garis halus dan kerutan pada wajah, dan mengurangi iritasi dan kemerahan pada kulit akibat terpapar polusi. Niacinamide juga memiliki efek sebagai anti inflamasi yang dapat mengurangi inflamasi pada jerawat serta mengurangi produksi sebum. Selain itu, Niacinamide dapat membantu menormalisasikan ketidakseimbangan koenzim nicotinamide yang terdapat pada kulit, dan menstimulasi pembentukan kolagen baru pada kulit. Niacinamide sangat baik ditoleransi untuk kulit wajah, serta dapat digunakan pada jenis kulit wajah berminyak, tersumbat, kering, sensitif, maupun pada kulit kombinasi. voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.
Merupakan filter ultraviolet organik yang menyerap terutama UVB dan gelombang pendek UVA. Octocrylene banyak digunakan dalam produk kosmetik untuk memberikan perlindungan dari sinar matahari pada produk sunscreen atau berfungsi sebagai pelindung formulasi produk kosmetik dari radiasi ultraviolet. Octocrylene biasa digunakan dalam produk sunscreen bersamaan dengan filter sinar UV lainnya untuk memberikan perlindungan yang lebih memadai dari sinar UV. Apabila octrocrylene diformulasikan sendiri dalam sunscreen, perlindungannya sendiri tidak cukup kua, namun cukup tahan terhadap sinar UV (kehilangan 10% perlindungan SPF dalam 95 menit). Ocotocrylene sering kali digunakan untuk menstabilkan filter UV yang tidak stabil terhadap sinar UV, seperti Avobenzone. Senyawa ini juga sering digunakan untuk meningkatkan ketahanan air dari produk. Octocrylene aman digunakan sebagai filter UV pada produk kosmetik hingga konsentrasi 10%.
Olea Europaea Fruit Oil atau Minyak buah zaitu, biasa digunakan dalam bentuk alaminya sebagai emolien atau bahan pelembap yang berfungsi dalam menjaga kelembapan kulit serta menenagkan kulit yang terkena iritasi, dalam formulasi kosmetik dan obat-obatan. Minyak buah zaitun banyak digunakan dalam beberapa produk kosmetik seperti formulasi pada produk perawatan kulit dan rambut. Minyak buah zaitun mengandung komponen utama yaitu Fenol dan Squalene, yang memiliki sifat sebagai anti oksidan dan zat emolien. Memiliki sifat anti mikroba, anti inflamasi, antinosiseptif yang merupakan kemampuan menurunkan sensitifitas terhadap rangsangan yang mengakibatkan rasa sakit. Minyak buah zaitun memiliki fungsi untuk memiliki melindungi kulit dari UVB di bawah sinar matahari dan mencegah timbul dan berkembangnya kanker kulit.
Asam oleanolic adalah komponen efektif yang berasal dari tumbuhan alami yang diekstraksi dari beberapa spesies tumbuhan dan digunakan sebagai bahan formulasi utama pada produk medis dan kosmetik. Bahan tersebut juga ditemukan dalam buah-buahan seperti apel atau pir. Asam olenolic memiliki fungsi sebagai anti-aging dengan memicu sintesis tidak hanya pro-kolagen, yang merupakan zat penting untuk sintesis kolagen, tetapi juga ceramide. Asam oleanolic memiliki efek anti-penuaan ganda dengan tidak hanya meningkatkan produksi kolagen tetapi juga mencegah degradasi kolagen. Uji klinis dari sebuah penelitian menunjukkan bahwa, asam oleanolic efektif untuk mengurangi kerutan pada manusia.
Panthenol adalah bahan dalam formulasi kosmetik yang larut dalam air, mudah menembus lapisan terluar kulit dan juga berfungsi sebagai humektan. Panthenol memiliki peran dalam meningkatkan fungsi penghalang kulit. Panthenol juga mampu mempercepat penyembuhan luka, sehingga panthenol memiliki fungsi sebagai anti inflamasi. Panthenol memiliki efek yang sangat baik dalam meningkatkan kelembapan kulit dan meningkatkan kerataan tekstur dan warna kulit. Panthenol juga merupakan humektan alami yang mampu mengikat air serta dapat meningkatkan, memperkuat, merevitalisasi perlindungan kulit luar, sehingga mengurangi kehilangan air yang tetap menjaga kelembutan, kehalusan dan elastisitas kulit. Panthenol juga dapat meningkatkan sintesis kolagen pada lapisan kulit yang berfungsi untuk memperkuat elastisitas dinding saluran pori, dan memicu sintesis Glutathione yang memiliki sifat antioksidan yang menghambat sintesis melanin dengan mengikat radikal bebas dan peroksida yang berkontribusi pada pembentukan melanin sehingga mengurangi bintik-bintik pada wajah. Efek pelembab panthenol dapat dikaitkan terutama dengan perlindungan fungsi skin-barrier, sehingga dapat digunakan dalam produk kosmetik untuk menjaga kondisi kulit fisiologis dan untuk mencegah perubahan kulit kering, karena kehilangan air dapat berdampak buruk pada penampilan kulit. dan menyebabkan gangguan kulit.
Wax bertekstur lembut yang terbuat dari minyak bumi yang biasanya digunakan dalam produk kosmetik. Parafin memberikan tekstur kaku pada formulasi kosmetik dan membentuk produk kosmetik berbentuk stik dalam bentuk yang padat. Parafin dapat menahan fase minyak pada formulasi lipstik dan membentuk emulsi. Kosmetik yang mengandung Parafin aman apabila dioleskan ke permukaan tubuh beberapa kali dalam sehari, seperti pada wewangian dan produk perawatan kulit, dan juga aman digunakan beberapa kali dalam satu bulan, seperti pada produk pewarnaan rambut.
PEG-120 metil glukosa dioleat adalah polietilen glikol eter dari diester metil glukosa dan asam oleat, yang banyak digunakan dalam formulasi kosmetik dan produk perawatan tubuh dan rambut sebagai cleansing agent, surfaktan dan agen pengemulsi. Senyawa ini dapat digunakan pada kulit dan rambut, dan aman apabila tidak sengaja mengenai mata dan selaput lendir. Produk yang mengandung bahan-bahan ini dapat gunakan beberapa kali dalam satu hari dan dapat bersentuhan dengan kulit atau rambut untuk periode yang bervariasi setelah aplikasi. Senyawa ini aman apabila digunakan untuk sehari-hari.
Ester polietilen glikol dari asam stearat. Senyawa yang bersifat nonionik ini digunakan terutama dalam produk kosmetik sebagai surfaktan. PEG-20 Stearate biasa digunakan dalam formulasi produk kosmetik dan personal care, yang bertindak sebagai emulsifier dan agen penggemuk yang dapat meningkatkan viskositas dan stabilitas pada produk.
PEG-35 Castor oil merupakan produk yang dihasilkan dari campuran produk gliserida dan asam lemak dari minyak jarak yang tereterifikasi dan teresterifikasi dengan 35 ekivalen etilen oksida. Merupakan agensi pengemulsi oil in water (O/W), co-emulsi water in oil (W/O), pelarut dan pendispersi. PEG-35 Castor Oil banyak digunakan dalam produk krim perawatan kulit, lotion, produk untuk mandi seperti shower gel atau body wash, sabun cair, serta sabun pencuci muka. PEG-35 Castor Oil aman digunakan pada produk kosmetik dengan konsentrasi hingga mencapai 50%.
PEG-40 Hydrogenated Castor Oil merupakan produk yang dihasilkan dari campuran produk gliserida dan asam lemak dari minyak jarak terhidrogenasi, dengan 40 ekuivalen etilen oksida. Merupakan surfaktan non-ionik yang bertindak sebagai ekstrak, pewangi dan pelarut vitamin. PEG-40 Hydrogenated Castor Oil banyak digunakan dalam produk perawatan rambut, produk perawatan rambut pria, produk perawatan kulit, dan produk mandi.
Cairan minyak buatan yang merupakan turunan dari gliserin, yang mampu larut dalam air. Senyawa ini digunakan dalam formulasi produk kosmetik sebagai humectant atau agensi pelembab untuk kulit. Senyaw ini, apabila diaplikasikan pada kulit, tidak memberikan sensasi lengket dan berminyak pada kulit, sehingga nyaman untuk digunakan.
Merupakan senyawa yang terdapat secara natural di dalam beberapa jenis tanaman, salah satunya sugar beet, namun senyawa ini biasa di buat secara sintetis di laboratorium untuk digunakan dalam formulasi produk kosmetik. Senyawa ini berfungsi sebagai solvent (pelarut), penstabil emulsi dan humektan pada produk kosmetik. Sifat humektan pada senyawa ini mampu mengikat air dengan baik, sehingga dapat menghidrasi dan membantu penyerapan bahan lain pada kulit. Senyawa ini juga memiliki fungsi sebagai preservative (pengawet), sehingga dapat menjaga produk kosmetik lebih awet. Namun penggunaan pentilen glikol berlebihan dalam formulasi produk kosmetik dapat berpotensi menyebabkan iritasi, karena senyawa tersebut dikatakan sebagai zat iritan dan alergen lemah.
Petrolatum atau petrolium jelly, banyak digunakan sebagai bahan dasar dalam memformulasi salep dan krim, karena sifatnya yang sangat lipofilik, sehingga seringkali digunakan sebagai bahan penting dalam formulasi produk kosmetik. Petroleum jelly memiliki kegunaan yang cukup luas, terutama karena kemampuannya yang sangat baik dalam memberikan pelumasan dan ketahanan kelembaban untuk berbagai jenis produk farmasi dan kosmetik semi-padat seperti salep, krim, lotion dan pembersih tangan. Petroleum Jelly memiliki fungsi dalam perbaikan skin-barrier dengan instan. Petroleum jelly juga berperan sebagai pelembab oklusif, yaitu pelembab yang berbasis minyak dan wax, yang paling efektif dalam menjaga kelembapan dan melindungi kulit dari dehidrasi. Konsentrasi minimum 5% petroleum jelly pada formulasi kosmetik, memiliki fungsi dalam mengurangi waterloss pada lapisan kulit lebih dari 98%. Pengaplikasian dari petrolatum dapat membantu mengisi, menenangkan, dan melembabkan lapisan luar kulit.
Phenoxyethanol adalah eter aromatik yang digunakan dalam kosmetik sebagai pengawet, yang memiliki spektrum aktivitas antimikroba yang luas dan telah digunakan secara luas sebagai pengawet dalam produk kosmetik selama beberapa dekade. Senyawa ini efektif melawan berbagai bakteri Gram-negatif, seperti Pseudomonas aeruginosa, yang dapat menyebabka dermatitis pada kulit, dan Gram-positif, seperti Staphylococcus aureus, penyebab jerawat. Penoksietanol dapat larut dalam air dan minyak dan kompatibel dengan banyak pengawet lain yang digunakan dalam kosmetik. Senyawa ini juga digunakan sebagai fiksatif untuk parfum dan sabun, serta juga dapat digunakan dalam sintesis bahan pewangi. Produk kosmetik yang mengandung Phenoxyethanol dapat digunakan pada semua bagian tubuh, termasuk daerah mata, dapat digunakan berulang kali sepanjang hari atau dalam jangka waktu yang lama, dan dapat tetap bersentuhan dengan kulit atau dibilas. Senyawa ini dapat digunakan hingga 1% di seluruh dunia.
Ekstrak yang diperoleh dari tanaman perumpung, yang merupakan jenis rerumputan besar. Ekstrak ini berfungsi sebagai sumber antioksidan alami dengan kandungan polifenol yang tinggi. Selain itu, ektrak rumput perumpung ini juga memiliki efek soothing (menenangkan) terutama bagi kulit yang sensitif, sehingga membuat kulit menjadi lebih kuat dari faktor-faktor luar penyebab kerusakan kulit. Ekstrak rumput perumpung sendiri dapat membantu mengurangi kemerahan pada kulit, mengurangi iritasi kulit dan membantu menormalkan dan menjaga keseimbangan alami kulit.
Poliakrilamida banyak digunakan sebagai pembentuk busa, film-former agent dan penstabil dalam produk sampo dan tabir surya. Dalam formulasi produk kosmetik, Poliakrilamida digunakan sebagai pembentuk dan penstabil busa untuk sampo dan busa sabun mandi. Selain itu, digunakan dalam sediaan tabir surya sebagai film-forming agent untuk membantu mempertahankan tabir surya pada kulit setelah direndam dalam air. Poliakrilamida digunakan untuk memberikan pelumasan dan emolien pada banyak kosmetik dan sabun, termasuk losion pelembab, losion tangan dan tubuh, krim cukur, dan sabun.
Asam Poliglutamat atau yang dikenal dengan PGA, merupakan polimer biodegradable yang mampu larut dalam air yang diperoleh dari hasil fermentasi mikrobakteria. PGA merupakan senyawa humektan yang mampu mengikat air pada kulit dan juga dipermukaan kulit. Sifat PGA yang mampu mengikat air pada kulit dan permukaannya, dapat menawarkan sejumlah keuntungan dalam formulasi kosmetik, terutama fungsinya sebagai pelembab (moisturizer). PGA memiliki efek sebagai pelembab dan mampu menjaga elastisitas kulit melebihi kolagen dan asam hialuronat. PGA juga berpotensi sebagai bahan alternatif pengganti kolagen, asam hialuronat dan gliserol dalam bahan penyusun kosmetik (pelembab). Walaupun sifatnya yang tidak sebaik asam hialuronat, namun seperti asam hialuronat, PGA tersedia dalam berbagai berat molekul sehingga mampu menembus lapisan paling atas kulit untuk hidrasi multi-level dan pencegahan kehilangan air yang menyebabkan dehidrasi.
Poligliseril - 4 Oleat merupakan senyawa turunan dari asam lemak poligliseril yang kerap kali digunakan dalam formulasi produk kosmetik. Senyawa ini memiliki fungsi skin conditioning agent, emollient, surfaktan dan emulsifier. Namun, Poligliseril - 4 Oleat lebih sering digunakan sebagai zat pengemulsi dalam formulasi produk kosmetik. Senyawa ini juga mampu meningkatkan penyerapan ceremide ke dalam kulit.
Polisorbat 20, nama lain dari polioksietilen sorbitan monolaurat, merupakan turunan dari sorbitan dan asam laurat, yang berfungsi sebagai surfaktan dan emulsifier. Polisorbat 20 banyak digunakan dalam formulasi produk kosmetik berfungsi untuk meningkatkan peleburan minyak esensial, yang terdapat dalam komposisi untuk busa pada sabun pencuci, yang dapat melembapkan dengan baik, tidak mengiritasi dan tidak membuat kulit terlalu kering dalam kosmetik. Sifatnya sebagai pengemulsi atau surfaktan dalam kosmetik, dapat bersentuhan langsung dengan kulit manusia, seperti sampo, sabun mandi, produk pembersih kulit, dan hair spray.
Poria cocos biasa disebut Fuling, Tuckahoe, Hoelen, atau roti India, merupakan jamur yang dapat dikonsumsi. Jamur ini biasa dapat ditemukan pada kulit mati dan akar pohon pinus di Cina, Korea, Jepang, dan Amerika Utara. Ekstrak tanaman Poria cocos memiliki aktivitas antioksidan cukup tinggi dan memiliki fungsi sebagai agen anti-inflamasi atau skin-soothing agent yang baik.
Potassium cocoyl glycinate adalah senyawa organik yang merupakan garam kalium yang terbentuk dari reaksi asam kelapa klorida dan glisin. Potassium cocoyl glycinate berfungsi sebagai hair conditioning agent dan cleansing agent. Senyawa ini merupakan agen pembersih berbasis asam amino yang sangat ringan dan lembut, serta memiliki kemampuan memproduksi busa yang luar biasa. Senyawa ini juga dapat mengurangi harshness yang diakibatkan dari sisa surfaktan yang lebih kuat seperti SLS atau sabun asam lemak.
Propanediol, atau yang biasa dikenal sebagai 1,3-propanediol, senyawa yang memiliki bentuk fisik berupa cairan transparan, tidak berwarna, tidak berbau yang dapat larut dalam air, alkohol dan eter, yang merupakan turunan senyawa glikol. Propanediol memuliki molekul dengan kapasitas humektan tinggi yang memberikan manfaat dalam menjaga dan meningkatkan kelembaban kulit dan rambut, yang memiliki daya larut yang tinggi. Propanediol, dalam produk kosmetik, selain mampu menjaga dan meningkatkan kelembaban kulit dan juga rambut, senyawa ini juga memiliki fungsi sebagai pengawet yang efektif dalam mempertahankan keawetan produk. Propanediol dapat melembutkan dan menenangkan kulit, dan setelah aplikasi, dapat mencegah kehilangan air dari permukaan jaringan kulit. Propanediol sendiri banyak digunakan sebagai alternatif pengganti alami Propilen Glikol, atau yang biasa dikenal sebagai 1,2-propanediol.
Propilen glikol merupakan alkohol alifatik yang berfungsi sebagai skin-conditioning agent, zat penurun kekentalan, pelarut, dan bahan pewangi dalam formulasi produk kosmetik. Propilen glikol memiliki bentuk fisik berupa cairan dengan teksture yang lengket dan tidak berwarna, serta hampir tidak berbau atau memiliki bau yang relatif manis. Propilen glikol seringkali digunakan sebagai humektan yang memiliki fungsi dalam memperbaiki bagian kulit epidermis yang tidak teratur pada selulit kulit. Banyak digunakan ke dalam formulasi atau digunakan secara langsung sebagai pelarut ekstraksi terutama dalam ekstrak alami. Propilen glikol juga memiliki fungsi sebagai bahan pemberi tekstur atau humektan dan juga seringkali digunakan untuk tujuan stabilisasi dan pengawetan pada produk kosmetik. Berdasarkan Panel Ahli Cosmetic Ingredient Review (CIR) menyatakan bahwa propilen glikol aman untuk digunakan dalam produk kosmetik pada konsentrasi maksimal hingga 50,0%.
Merupakan "scrub" alami yang berfungsi sebagai ekfolian pada produk skincare dan kosmetik. Bubuk biji aprikot memiliki fungsi sebagai eksfolian yang bertugas untuk menangkat kulit mati, membersihkan pori-pori tersumbat, dan mempercepat regenerasi pada sel kulit wajah. Bubuk biji aprikot juga dapat bermanfaat sebagai pelembab, sehingga membuat kulit terasa halus dan segar setelah pemakaian produk.
Retinol merupakan turunan dari Vitamin A yang berperan secara efektif dalam perawatan antiaging. Retinol dapat diserap oleh kulit hingga lapisan kulit dalam (dermis) yang mampu meningkatkan produksi kolagen pada kulit serta menghambat induksi sinar UV pada kulit yang mengalami penuaan dini akibat paparan sinar UV. Dalam beberapa studi mengatakan, penggunaan retinol pada kulit wajah terbukti mampu memperbaiki dan mengurangi kerutan halus pada wajah dan tanda-tanda penuaan dini pada wajah secara signifikan. Penggunaan retinol pada juga dapat memperbaiki dan mengurangi kerutan halus pada wajah akibat penuaan alami. Hal ini dikarenakan, retinol dapat merangsang kerja glikosaminoglikan, zat penyokong kulit, yang berfungsi untuk menahan air dalam jumlah banyak (hidrasi kulit). Selain itu, retinol dapat meningkatkan produksi kolagen pada kulit yang memiliki peran penting dalam menghilangkan kerutan pada wajah. Dengan penggunaan retinol, kulit tua akan terhindar dari cedera kulit (seperti luka bekas jerawat) sehingga penampilan kulit wajah dapat meningkat. Studi mengatakan, penggunaan retinol dengan konsentrasi tinggi (1%) dalam pemakaian intensif (tiga hari berturut-turut, 2 kali sehari) dapat berfungsi sebagai peeler kimia yang dapat mengelupas kulit secara dangkal. Namun, hali ini dapat memberikan sensasi kulit terbakar dan kulit terasa kencang.
Merupakan bentuk ester dari Retinol dan merupakan salah satu bentuk dari Vitamin A yang banyak ditemukan di permukaan kulit (lapisan epidermis). Seperti retinol, Retinil palmitat juga memiliki fungsi sebagai anti aging. Retinil palmitat mampu menghaluskan kerutan dan garis halus pada kulit yang mengalami penuaan, baik pada kulit yang mengalami penuaan karena waktu maupun karena terpapar sinar matahari. Retinil palmitat banyak digunakan, karena tingkat antioxidant yang tinggi serta sebagai agen penstabil. Tingkat antioksidan retinil palmitat yang tinggi, mampu menjaga kulit atau menstimulasi respon kulit yang akan memperbaiki kulit yang rusak karena paparan sinar matahari. Retinil palmitat banyak digunakan dalam pembuatan produk kosmetik seperti krim wajah dan mata, body lotion, sun lotion, dll.
Zat asam yang digunakan untuk pengobatan jerawat pada kulit wajah. Asam Salisilat memiliki sifat anti inflamasi, keratolitik (agen pengelupas dan pelunak kulit), komedolitik, dan bakteriostatik (agen penghambat bakteri pada jerawat), sehingga pertumbuhan bakteri terhambat. Asam salisilat digunakan untuk mengobati penyakit kulit kronis seperti jerawat. Asam salisilat mampu mengurangi sekresi sebum pada kulit yang berjerawat, menurunkan pH pada korneum stratum (lapisan kulit terluar), dan meningkatkan kelembapan pada kulit. Asam salisilat juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan pelepasan melanin pada kulit, sehingga mampu meningkatkan kecerahan kulit, serta memiliki manfaat dalam peremajaan kulit. Asam salisilat pada produk kosmetik biasa digunakan sebagai denaturan, agen pengkondisi kulit, eksfolian, anti acne (anti jerawat), dan bahan pengawet. Asam salisilat juga dimanfaatkan sebagai bahan peeling (pengelupasan) secara kimia yang mampu berfungsi dalam mengobati jerawat, dan frackles (bintik-bintik kecoklatan pada kulit wajah). Penggunaan asam salisilat dengan konsentrasi berlebih (lebih dari 2%) dapat menyebabkan iritasi lokal dan peradangan akut.
Sarkosin merupakan asam yang agak lebih kuat dibandingkan dengan asam lemak, dan membentuk garam dalam kisaran pH netral dan agak asam. Sakosin berasal dari dekomposisi kafein dan keratin, yang banyak digunakan dalam jumlah besar dalam formulasi produk kosmetik, yang berfungsi sebagai hair-conditioning agent dan agensi pembersih surfaktan. Sarkosin aman digunakan pada produk yang perlu dilakukan pembilasan setelah pemakaian, apabila digunakan pada produk non rinse-off, sarkosin aman digunakan dengan maksimal konsentrasi hingga 5%. Sarkosin sangat mudah terserap pada berbagai protein dan substratnya seperti rambut, kulit.
Serin adalah asam amino utama yang terdiri dari faktor pelembab alami dan keratin. Dari berbagai jenis asam amino yang bertindak sebagai Faktor Pelembab Alami, serin dikenal sebagai komponen yang paling banyak mengandung faktor pelembab alami. Serine dianggap berkontribusi besar pada kelembapan kulit. Fungsi utama serine dalam produk kosmetik adalah sebagai zat skin and hair conditioning.
Silika banyak digunakan dalam formulasi produk kosmetik karena sifatnya yang unik seperti permukaan hidrofiliknya, kemudahan dan biaya yang relatif rendah untuk sintesis skala besar, serta biokompatibilitasnya yang sangat baik. Silika juga berfungsi menjaga kulit agar tetap matte karena memiliki kemampuan menyerap minyak yang besar dan Silica juga dapat meningkatkan kemampuan perlindungan dari bahan tabir surya mineral yaitu Titanium Dioxide.
Sodium Acetylated Hyaluronate adalah turunan Sodium Hyaluronate (HA) khusus yang disintesis dari Natural Moisturizing Factor HA melalui reaksi asetilasi. Pada proses asetilasi, gugus hidroksil dari HA sebagian digantikan dengan gugus asetil, dimana pada gugus ini memiliki sifat lipofilik dan hidrofilik. Sehingga membantu untuk mendorong afinitas dan sifat adsorpsi yang tinggi untuk kulit. Asetilasi HA meningkatkan resistensi yang tinggi terhadap hyaluronidase dan penetrasi yang dalam ke dalam kulit. Berdasarkan sebuah penelitian, Sodium Acetylated Hyaluronet memiliki efek menguntungkan dalam melindungi matriks ekstraseluler kulit terhadap degradasi yang terkait dengan penuaan intrinsik dan ekstrinsik. Penetrasi sodium acetylated hyaluronic yang lebih dalam ke dalam kulit menjadi cara yang efisien untuk melindungi dermis dari degradasi. Oleh karena itu, sodium acetylated hyaluronate memiliki aktivitas anti-kerut yang efisien melalui perlindungan keutuhan matriks extraseluler kulit. Sodium Acetylated Hyaluronate mampu bertahan di atas kulit dengan lebih baik dan lebih lama, sehingga dapat menghidrasi permukaan yang lebih tahan lama dan menjaga elastisitas kulit yang lebih baik dibandeingkan dengan HA normal. Senyawa ini juga memberikan efek lengket saat digunakan dibandingkan dengan HA biasa.
Sodium Benzoat merupakan bentuk garam dari asam benzoat, yang banyak digunakan dalam produk kosmetik dan skincare. Sodium benzoat berfungsi sebagai fragrance (bahan pewangi), pengawet, pengatur pH, pelarut, serta pengatur kekentalan pada formulasi skincare maupun kosmetik. Sodium benzoat memiliki sifat antibakteri, sehingga banyak digunakan sebagai bahan pengawet (preservative) pada produk kosmetik dan skincare. Sodium benzoat aman digunakan dalam formulasi produk kosmetik pada konsentrasi hingga 5%. Sodium benzoat aman digunakan pada produk kosmetik dan skincare, serta tidak menyebabkan iritasi pada kulit.
Sodium Karagenan merupakan garam sodium dari karagenan, dimana karagenan banyak terdapat dalam ganggang laut merah. Sodium karagenan banyak digunakan dalam produk kosmetik sebagai bahan pengikat, pengemulsi dan penstabil pada formulasi produk kosmetik, serta penggunaannya untuk membentuk tekstur Jeli sebagai pengganti gelatin. Kandungan karbohidrat dalam karagenan mampu menarik kelembapan, sehingga berfungsi sebagai pelembab pada kulit. Sodium karagenan banyak digunakan dalam formulasi produk kosmetik dan body care seperti lotion, kondisioner rambut, dan lainnya.
Natrium klorida lebih dikenal sebagai garam meja biasa. Natrium klorida dalam formulasi produk kosmetik digunakan terutama sebagai bahan pengikat dan/atau pengental dalam produk perawatan kulit dan rambut (terutama sampo) dan terkadang digunakan sebagai bahan abrasif pada produk scrub garam. Dalam bentuk mentahnya, Natrium klorida memliki bentuk berupa padatan kristal yang berwarna putih.Natrium klorida berfungsi dalam memberikan rasa pada suatu produk. Selain itu, natrium klorida dalam formulasi produk kosmetik dapat berfungsi dalam meningkatkan kekentalan pada produk kosmetik dan produk perawatan pribadi.
Merupakan bentuk garam dari Hyaluronic Acid (Asam Hialuronat), yang memiliki manfaat sama seperti asam hialuronat, termasuk kemampuannya yang luar biasa untuk membantu kulit mempertahankan banyak kelembaban. Sodium Hialuronat memiliki bentuk berupa serbuk putih halus tanpa bau dan dapat digunakan dalam formulasi produk perawatan kulit, lipstik dan riasan mata dan wajah. Sodium Hyaluronat sendiri lebih banyak digunakan dalam formulasi produk kosmetik, karena bentuk garam dari asam hialuronat ini lebih stabil, lebih mudah diformulasikan dan lebih murah. Selain itu Sodium Hyaluronate mampu menjaga dan merawat bakteri baik yang ada di kulit.
Merupakan garam sodium dari asam laktat, yang berfungsi dalam melembabkan kulit serta meregulasi nilai pH pada produk kosmetik. Sodium laktat juga berfungsi sebagai bahan eksfoliasi ringan pada kulit.
Sodium Laureth Sulfat atau SLES adalah deterjen baru yang memiliki sifat hampir sama dengan SLS (Sodium Lauril Sulfat). SLES merupkan deterjen yang bersifar anionik, yang telah digunakan secara global untuk produk personal-care karena kelembutannya dan memiliki kemampuan dalam pembentukan busa yang baik. Dibandingkan dengan SLS, SLES memiliki sifat yang lebih ringan dan tidak terlalu mengiritasi kulit seperti SLS, hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan pada struktur kimia antara SLS dan SLES. SLES digunakan dalam produk kosmetik sebagai bahan pembersih, pengemulsi, penstabil, dan pelarut, terutama sebagai pengemulsi dan cleansing agent dalam sabun dan sampo. Berdasakan the Cosmetic Ingredient Review, SLES pada rentang konsentrasi dari 0,008% hingga 50,0% aman apabila digunakan dalam formulasi produk kosmetik, dan masih tidak mengiritasi kulit.
Merupakan garam sulfit anorganik yang digunakan secara luas berfungsi sebagai zat pereduksi, pengawet, serta memiliki sifat antioksidan dalam formulasi produk kosmetik. Sodium metabisulfit memiliki bentuk fisik yaitu berupa kristal tidak berwarna atau bubuk kristal putih hingga kekuningan yang memiliki bau belerang dioksida. Sodium metabisulfit kerap kali digunakan sebagai antioksidan dalam produk kosmetik dan beberapa produk obat-obatan. Sifat sodium metabisulfit berupa zat pereduksi, berfungsi sebagai zat pereduksi yang dapat mengubah struktur rambut pada produk perawatan rambut. Sodium metabisulfit, berdasarkan Cosmetic Ingredient Review, dapat digunakan hingga konsentrasi maksimal yaitu sebesar 1%. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, dinyatakan bahwa bagi beberapa orang yang memiliki kulit yang sensitif atau sensitif terhadap produk yang mengandung bahan sulfit, dapat menimbukan potensi sensitisasi pada kulit.
Natrium stearoil glutamat adalah garam natrium dari amida yang terbentuk dari reaksi stearoil klorida dan asam glutamat. Natrium stearoil glutamat merupakan pengemulsi berbasis asam amino yang membantu air dan minyak untuk bercampur dan mempertahankan bentuk tersebut. Pada formulasi produk kosmetik, Natrium stearoil glutamat, berfungsi sebagai agen pengkondisi rambut dan kulit, surfaktan, serta sebagai cleasing agent. Bahan ini dianggap sebagai bahan alami yang ramah lingkungan, dan hypoallergenic.
Sodium Surfactin merupakan peptidalipid yang terdiri dari asam amino dan asam lemak yang diperoleh dari hasil produksi dengan cara fermentasi Bacillus subtilis. Sodium surfaktin adalah biosurfaktan yang memiliki sifat unik yaitu, memiliki aktivitas permukaan tinggi (high surface activity), toksisitas rendah, dan memiliki sifat biodegradabilitas yang tinggi. Pada formulasi produk kosmetik, sodium surfaktin digunakan sebagai cleansing agent, agen pengemulsi, agen pembentuk gel dan sebagai surfakatan.
Sebuah emulsifier yang membantu air dan minyak mengikat bersama-sama. Ini juga digunakan untuk membantu membubarkan partikel yang tidak larut seperti titanium dioksida dalam kosmetik. Sorbitan Isostearate tidak mengiritasi kulit, sehingga aman digunakan dalam formulasi produk kosmetik.
Merupakan jenis gula yang berasal dari gula yang direduksi. Bahan ini dapat muncul secara alami, namun dapat diperoleh dengan proses hidrogenasi gula. Banyak digunakan sebagai agensi pelembap (humektan), agensi pengkondisi kulit dan agensi pemberi rasa pada produk kosmetik dan skincare. Sorbitol juga memiliki fungsi sebagai agensi pengental dalam formulasi produk kosmetik dan skincare.Sorbitol juga memiliki fungsi dalam menjaga stabilitas pada proses emulsi minyak dalam air. Sorbitol bermanfaat dalam menjaga kelembapan pada kulit serta memperbaiki skin barrier.
Squalane merupakan terpenoid yang memiliki sifat antioksidan yang sangat penting dalam berbagai industri, terutama pada industri kosmetik dan skincare. Squalane dalam kosmetik mengurangi kemungkinan terjadinya 10 macam alergi pada kulit dan memiliki sifat emolien dan antioksidan. Sumber terbanyak squalane terdapat pada hati ikan hiu yang hidup pada laut dalam dan tumbuh-tumbuhan, dalam jumlah yang kecil, salah satunya buah zaitun. Squalane juga terdapat pada lapisan lemak yang ada pada kulit. Squalane mampu diserap jauh ke dalam kulit, memulihkan kekenyalan dan kelenturan yang sehat tanpa meninggalkan residu berminyak, mencegah hilangnya kelembapan kulit dan mengurangi kerusakan oksidatif radikal bebas pada kulit. Squalane telah digunakan secara komersial selama lebih dari 25 tahun, terutama berfungsi sebagai emolien untuk aplikasi topikal dalam krim, lotion, salep, lipstik, dan kosmetik lainnya.
Asam Stearat merupakan asam lemak serbaguna yang memiliki fungsi sebagai emolien, pengemulsi, cleansing agent dan texture enhancing agent pada produk kosmetik. Asam stearat di peroleh melalui hidrolisis lemak dan minyak baik dari hewan maupun dari tumbuhan. Asam stearat juga dapat diproduksi secara sintetis. Asam stearat memiliki sifat fisik berbentuk kristal keras berwarna putih atau agak kuning, sedikit mengkilap. Asam stearat dapat berbentuk selebaran atau sebagai bubuk putih berwana kuning-putih yang memiliki sedikit bau yang menyerupai lemak. Fungsinya sebagai emolien dapat memberikan efek halus dan lembut pada permukaan kulit. Selain itu, asam stearat juga terbukti mampu melindungi permukaan kulit dari water-loss dan membantu menopang perlindungan pada kulit.
Tetrasodium EDTA merupakan garam dari asam etilendiamin tetraasetat atau biasa disebut EDTA. Tetrasodium EDTA memiliki bentuk fisik berupa bubuk dan sangat larut dalam air. Pada formulasi produk kosmetik, tetrasodium EDTA memiliki peran sebagai chelating agen, dimana tetrasodium EDTA mampu mencegah bahan-bahan dalam formulasi produk kosmetik berikatan dengan trace element seperti mineral, yang biasanya terdapat pada air ataupun bahan lain pada formulasi produk kosmetik. Chelating agent juga berfungsi dalam mencegah perubahan yang tidak diingkan saat formulasi produk, seperti perubahan tekstur, bau, dan konsistensi, sehingga dapat juga berfungsi sebagai stabilizer yang baik. Tetrasodium EDTA biasa digunakan pada konsentrasi sebanyak 0,5% atau kurang, namun berdasarkan Cosmetic Ingredient Review Panel tetrasodium EDTA dianggap aman dalam formulasi produk kosmetik hingga konsentrasi 2%. Jenis garam EDTA lain yang banyak digunakan dalam formulasi produk kosmetik adalah Disodium EDTA dan Trisodium EDTA.
Berfungsi sebagai filter UV atau perlindungan UV dan juga pewarna putih (whitening agent) yang digunakan terutama pada produk kosmetik seperti Sunscreen, bedak, eye shadow, lipstik, maskara, produk suncare, dan lain-lain. Titanium dioksida dengan nomenklatur (CI 77891) juga sering kali digunakan sebagai perwarna putih pada pasta gigi.
Vitamin E memiliki 4 bentuk ekslusif yang terdiri dari α-tokoferol, β-tokoferol, d-tokoferol dan g-tokoferol, yang banyak ditemukan pada daun dan biji tumbuhan seperti, bunga matahari, kacang tanah, kenari, wijen, dan minyak zaitun. Bentuk vitamin E berupa D-tokoferol banyak ditemukan pada makanan sedangkan α-tokoferol paling banyak terdapat pada jaringan kulit. Tokoferol dan tokoferol asetat banyak digunakan dalam formulasi produk kosmetik dan skincare. Bentuk d-tokoferol dapat mencegah terjadinya kulit terbakar akibat sinar matahari dan edema akibat induksi UVB pada kulit. Selai itu d-tokoferol juga memiliki peran dalam melindungi jaringan kulit dari stress oksidatif yang diakibatkan oleh radikal bebas dan melindungi dari penuaan dini pada kulit. Bentuk α-tokoferol merupakan antioksidan utama dalam epidermis manusia. Aplikasi vitamin E pada kulit telah terbukti dakam meningkatkan hidrasi pada kulit. Tokoferol banyak digunakan dalam formulasi produk bayi (0,1% tokoferil asetat dalam losion, minyak, dan krim bayi) dan formulasi yang dapat tertelan secara tidak sengaja (3% tokoferil asetat dalam lipstik).
Tokoferol asetat merupakan ester dari tokoferol dengan asam asetat yang banyak digunakan dalam formulasi pada produk tabir surya dan perawatan kulit komersial, dikarena tokoferol asetat dapat menembus kulit dan diubah menjadi bentuk tokoferol. Tokoferil Asetat memiliki peran dalam memperbaiki kulit yang menua akibat sinar matahari, memperbaiki tampilan kulit yang mengalami penuaan (warna kulit, elastisitas, kecerahan, kehalusan, kulit bersisik, dan kerutan), dan melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dengan mengurangi jumlah sel kulit yang terbakar sinar matahari.
Asam tranexamic adalah agen antifibrinolitik yang digunakan untuk mengobati hiperpegmentasi yang disebabkan oleh melasma dan eksposur radiasi sinar ultraviolet (UV), serta memiliki sifat whithening effect apabila diaplikasikan pada kulit. Pada fomulasi produk kosmetik, Asama tranexamic atau TA, banyak digunakan sebagai zat pemutih dan pelembab kulit. TA adalah agen fibrinolitik yang memiliki sifat antiplasmin, dimana TA mampu menghambat plasmin, dan juga dapat menghambat aktivasi plasminogen dan mengurangi pigmentasi akibat radiasi UV dalam pertukaran fisiologis antara keratinosit yang terdapat pada lapisan kulit epidermis dan melanosit. TA yang merupakan inhibitor kompetitif plasmin, umumnya digunakan sebagai agen hemostatik karena sifat anti fibrinolisisnya juga banyak digunakan sebagai agen pemutih kulit terutama sebagai pengobatan untuk penyakit melasma. TA dapat digunakan dengan cara pengaplikasian secara Topikal (dioles pada bagian luar kulit), secara intradermal (injeksi ke bawah kulit) maupun secara oral. Konsumsi TA secara oral harus sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter.
Tranexamoyl dipeptide-23 adalah produk yang diperoleh dari reaksi asam traneksamat (q.v.) dan dipeptide-23 (q.v.). Tranexamoyl dipeptide-23 memiliki fungsi sebagai skin-brightening agent dalam formulasi produk kosmetik.
Trehalose merupakan gula (disakarida) non-pereduksi, yang tidak terjadi perubahan warna menjadi coklat saat dipanaskan (Reaksi Maillard). Trehalose memiliki bentuk fisik berupa bubuk putih, tidak berbau dengan tingkat kemanisan relatif lebih tinggi dari sukrosa.Senyawa ini memiliki fungsi sebagai peningkat stabilitas (stability-enhancher), natural hydrating agent, mampu membantu meningkatkan penetrasi pada bahan-bahan yang terdapat dalam produk kosmetik dan skincare, dan juga dapat digunakan sebagai bahan pengental dalam formulasi produk kosmetik dan skincare. Trehalose mampu menghambat oksidasi lipid dengan cara pemanasan dan paparan udara, sehingga memperpanjang umur simpan dan meminimalisasi pelepasan bau yang tidak menyenangkan. Tidak hanya itu, fungsinya sebagai natural hydrating agent karena sifatnya saat berinteraksi dengan air jauh lebih kuat dibandingkan dengan interaksi air dengan air.
Triethanolamine atau TEA digunakan dalam formulasi produk kosmetik yang berfungsi sebagai pengatur pH dan juga sebagai surfaktan. Triethanaolime digunakan dalam konsentrasi kurang dari 1% pada formulasi produk kosmetik, namun telah ditemukan bahwa konsentrasi 2,5% apabila diformulasikan tidak menyebabkan iritasi bila diaplikasikan pada kulit.
Merupakan senyawa yang terbentuk dari gabungan Gliserin dan Asam 2-ethylhexanoic. Senyawa ini banyak digunakan dalam formulasi produk kosmetik sebagai bahan pewangi (fragrance), agen pengkondisi rambut, agen pengkondisi kulit, pelarut dan juga sebagai emolien. Sifatnya sebagai emolien mampu memberikan sensai halus dan lembut pada kulit saat diaplikasikan.
Memiliki sifat melembapkan, antimikroba dan mampu menghilangkan lapisan keratin pada bagian luar kulit. Urea merupakan agensi yang berperan penting dalam menjaga dan mengatur kelembapan pada kulit dan merupakan unsur utama dari Natural Mosturising Factor (NMF), serta berperan sebagai obat luar untuk mengobati infeksi pada kulit. Urea juga memiliki fungsi dalam meningkatkan fungsi skin barrier dan memperbaiki kulit yang kering. Urea dapat menstimulasi pembentukan lipid dan merangsang pembentukan peptida antimikroba pada lapisan kulit epidermis yang berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan imun pada kulit.
Merupakan campuran dari polimer-polimer silikon, yang digunakan sebagai pengental dan texture enhancer pada formulasi produk kosmetik. Senyawa ini memberikan hasil yang lembut seperti bedak pada produk kosmetik. Selain itu, senyawa ini juga memberikan sensasi lembut, halus dan memberikan efek matte pada produk kosmetik.
Merupakan polisakarida dengan berat molekul yang tinggi secara alami yang dihasilkan oleh fermentasi dari kultur murni dari kerbohidrat dengan mikroorganisme Xanthamonas campestris yang ditemukan pada tanaman kubis. Xanthan gum memiliki bentuk bubuk yang berwarna putih hingga krem yang memiliki bau khas, larut dalam air panas dan dingin, tetapi tidak larut dalam sebagian besar pelarut organik. Xanthan gum cocok digunakan bersamaan dengan sebagian besar bahan makanan, kosmetik, dan farmasi lainnya dalam proses formulasi dan produksi. Xanthan gum stabil dengan adanya asam. Xanthan gum banyak digunakan dalam formulasi produk kosmetik, baik oral maupun topikal, dan makanan sebagai zat pensuspensi atau penstabil, pengental, pengemulsi, pembentuk film dan pembentuk gel alami, serta berperan sebagai zat yang mengontrol pelepasan senyawa pada formulasi matriks hidrofilik. Xanthan gum juga berfungsi sebagai skin-conditioning agent pada formulasi kosmetik dan skincare.
Merupakan garam organik berbentuk butiran atau bubuk kristal putih seperti pasir yang tidak berbau. Zinc klorida merupakan bahan ditemukan dalam kosmetik yang ditujukan untuk penggunaan luar saja. Zinc klorida dapat ditemukan di dalam krim, masker kosmetik, bedak, bedak tabur, salep atau pasta. Zinc klorida memiliki efek anti-inflamasi, astringen dan anti-jerawat, yang digunakan untuk membersihkan kulit dari akumulasi sebum, mengembalikan pH alami, mengencangkan pori-pori yang membesar, dan menenangkan peradangan. Zinc klorida dalam formulasi produk kosmetik berfungsi sebagai agen pengkondisi kulit (skin conditioning agent), astringent, anti-caking agents (agensi pencegah terjadinya penggumpalan), peningkat viskositas, agensi penjaga kestabilan pH, pengawet, dan biosida kosmetik. Zinc klorida juga memiliki fungsi sebagai antibakteri. Namun zinc klorida dalam bentuk laruta atau sebagai astringent padatan dapat berpotensi dalam menyebabkan iritasi pada kulit dan mata. Zinc klorida juga dapat membrikan sensasi terbakar pada kulit dan mata apabila konsentrasi zinc klorida pada produk melebihi 1%. Sehingg konsentrasi zinc klorida pada formulasi produk kosmetik dan skincare maksimum adalah sebesar 1%.